Pernah pada suatu masa dimana setelah sholat anak-anak bersiap-siap ke tempat tidur melepas lelah setelah seharian bermain dan belajar, menyelesaikan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru di sekolah. Sebelum tertidur lelap sudah menjadi tradisi seorang ibu, nenek, bibi atau mungkin kakak mengisahkan suatu cerita pengantar tidur atau yang biasa kita sebut dengan mendongeng. Anak sungguh senang menyimak dengan seksama dongeng yang diceritakan. Sesekali mereka berdecak kagum dengan ketangguhan, ketangkasan dan kebaikan budi pekerti tokoh dalam dongeng atau mereka geram dengan tabiat tokoh-tokoh antagonis yang memainkan peran buruknya yang mengesalkan.
paragraf diatas merupakan penggalan ungkapan keresahan para praktisi pendidikan di kabupaten Bangkalan. Hal ini terungkap ketika Ikatan Guru RA (IGRA) mengadakan acara Pelatihan Mendongeng bagi GUru RA/TK dan PAUD. Acara yang digelar pada hari Rabu 15/5 di Aula MAN Model Bangkalan ini diikuti oleh sekitar 500-an peserta yang terdiri dari Guru RA, TK dan PAUD se- Kabupaten Bnagkalan.
Dra Husnul Chotimah salah satu Panitia yang berhasil dihubungi mengatakan bahwa acara ini diadakan karena semakin pudarnya budaya mendongeng di masyarakat. "kami berharap dengan adanya acara ini budaya mendongeng bisa kita galakkan kembali." pungkasnya.
Dalam acara ini IGRA sempat mendatangkan Ki Heru Cokro sebagai nara sumber. Ia adalah salah satu pakar mendongeng dari Kota Surabaya. Ki Heru juga merupakan pemerhati pendidikan yang sudah banyak dikenal masyarakat Jawa Timur. " Agar pesan yang hendak kita sampaikan bisa diterima oleh anak-anak, kita harus melakukannya dengan hati." Kata Ki Heru di sela-sela ceramahnya.
Pada tiap kesempatan tidak jarang Ki Heru mendemontrasikan tekhnik mendongeng sambil bertepuk, bernyanyi, berjingkrak serta bertingkah seperti anak-anak usia RA/TK. " dalam mendongeng tidak akan pernah lepas dari dua dunia. yaitu, dunia anak-anak dan dunia lain " katanya sambil terbahak. " jangan salah paham dulu. Maksud Ki Heru adalah dunia fiksi atau dunia imajinasi yang tidak terbatas " katanya menjelaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar